Profil Desa Purwahamba
Ketahui informasi secara rinci Desa Purwahamba mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Purwahamba di Kecamatan Suradadi, Tegal, merupakan desa pesisir yang menonjolkan pariwisata melalui Pantai Purwahamba Indah (Pur`in). Dengan potensi bahari dan lokasi strategis di jalur Pantura, desa ini terus berkembang sebagai destinasi wisata utam
-
Pusat Wisata Bahari
Lokasi bagi objek wisata andalan Kabupaten Tegal, Pantai Purwahamba Indah (Pur`in), yang menjadi motor penggerak utama ekonomi lokal
-
Lokasi Geografis Strategis
Terletak di jalur utama Pantai Utara (Pantura) Jawa, memberikan kemudahan aksesibilitas dan menjadikannya perlintasan ekonomi yang vital
-
Kemandirian Masyarakat
Memiliki riwayat partisipasi warga yang kuat, terlihat dari inisiatif swadaya dalam pembangunan infrastruktur seperti fasilitas ibadah dan jalan usaha tani

Desa Purwahamba, yang terletak di Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai salah satu gerbang pariwisata pesisir di wilayah ini. Berada tepat di jalur vital Pantai Utara (Pantura), desa ini tidak hanya menjadi kawasan pemukiman yang dinamis tetapi juga pusat ekonomi yang bertumpu pada sektor pariwisata, perikanan dan pertanian. Keberadaan Objek Wisata Pantai Purwahamba Indah, atau yang populer disebut Pur`in, menjadi ikon utama yang menopang denyut nadi kehidupan masyarakat sekaligus menjadikan nama Purwahamba dikenal luas.
Desa ini terus berupaya mengoptimalkan posisinya yang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Di bawah kepemimpinan pemerintah desa, yang didukung oleh inisiatif masyarakat, Purwahamba secara bertahap mengembangkan berbagai sektor potensialnya. Dengan memadukan kekayaan alam bahari dan letak geografis yang menguntungkan, desa ini memantapkan dirinya sebagai wilayah yang prospektif di pesisir utara Jawa Tengah.
Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Secara geografis, Desa Purwahamba berada pada koordinat 6°53′4″ Lintang Selatan dan 109°15′17″ Bujur Timur. Lokasinya yang langsung berhadapan dengan Laut Jawa menjadikan desa ini memiliki karakteristik wilayah pesisir yang khas. Desa Purwahamba membentang di atas lahan seluas 6,39 km² atau sekitar 10,87% dari total luas wilayah Kecamatan Suradadi (58,81 km²).
Secara administratif, Desa Purwahamba merupakan satu dari sebelas desa di Kecamatan Suradadi. Wilayahnya terbagi menjadi empat dusun (pedukuhan), yang meliputi Dukuh Purwadadi (dikenal juga sebagai Blubuk), Dukuh Purwahamba (Dokanamba), dan Dukuh Pandanlaut. Batas-batas wilayah Desa Purwahamba yakni sebagai berikut:
Sebelah Utara: Laut Jawa
Sebelah Timur: Kecamatan Warureja
Sebelah Selatan: Desa Jatibogor, Desa Jatimulya, dan Desa Kertasari
Sebelah Barat: Desa Sidoharjo
Letaknya yang berada di jalur utama Pantura yang menghubungkan Tegal dengan Pemalang memberikan keuntungan signifikan dari sisi aksesibilitas dan konektivitas, baik untuk kegiatan ekonomi maupun pariwisata.
Demografi dan Kondisi Sosial Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan, jumlah penduduk Desa Purwahamba tercatat sebanyak 8.057 jiwa, yang terdiri dari 4.051 penduduk laki-laki dan 4.006 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 6,39 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 1.261 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan, mencerminkan fungsinya sebagai pusat kegiatan di wilayah sekitarnya.
Masyarakat Desa Purwahamba dikenal memiliki semangat gotong royong dan partisipasi aktif dalam pembangunan desa. Hal ini tecermin dari berbagai kegiatan swadaya yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya yaitu pembangunan Musholla Al-Falah pada tahun 2019 yang sumber dananya berasal dari iuran masyarakat. Inisiatif serupa juga terlihat pada pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) pada tahun 2022, di mana masyarakat bekerja bakti membuka akses jalan untuk mempermudah kegiatan pertanian.
Di bawah kepemimpinan Kepala Desa H. Hasim, yang dilantik pada awal tahun 2020 dan aktif menjabat hingga kini, pemerintah desa terus mendorong program-program yang melibatkan partisipasi warga. Salah satu fokusnya yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan publik, seperti yang ditunjukkan melalui pelantikan perangkat desa baru pada tahun 2023 untuk mengisi posisi strategis di bidang pelayanan dan kewilayahan.
Pariwisata sebagai Penggerak Utama Ekonomi
Sektor pariwisata merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Purwahamba. Popularitas desa ini tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Objek Wisata Pantai Purwahamba Indah (Pur`in). Selama bertahun-tahun, Pur`in telah menjadi destinasi rekreasi favorit bagi warga Kabupaten Tegal dan sekitarnya, terutama pada akhir pekan dan hari libur nasional. Lokasinya yang mudah dijangkau langsung dari jalan raya Pantura menjadi nilai tambah yang signifikan.
Pantai Purwahamba Indah menawarkan berbagai fasilitas rekreasi, mulai dari taman bermain air (waterboom), sepeda air, hingga kereta mini yang menjadi daya tarik bagi keluarga. Keberadaan fasilitas ini menunjukkan adanya upaya pengelolaan yang lebih dari sekadar wisata pantai biasa. Pengelolaan objek wisata ini berada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pariwisata, yang bekerja sama dengan pihak swasta dan melibatkan masyarakat lokal serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Meskipun demikian, pengembangan Pur`in menghadapi tantangan, termasuk persaingan dengan destinasi wisata baru dan kebutuhan inovasi berkelanjutan. Beberapa studi menunjukkan adanya potensi stagnasi jika tidak ada pengembangan fasilitas dan atraksi baru. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah daerah, investor, dan komunitas lokal menjadi kunci untuk memastikan Pur`in tetap relevan dan berdaya saing, sehingga dapat terus memberikan manfaat ekonomi maksimal bagi masyarakat Desa Purwahamba.
Potensi Ekonomi di Luar Sektor Pariwisata
Selain pariwisata, Desa Purwahamba juga memiliki potensi ekonomi di sektor perikanan dan pertanian. Sebagai desa pesisir, sebagian penduduknya menggantungkan hidup sebagai nelayan. Hasil tangkapan laut menjadi komoditas penting yang menopang ekonomi keluarga dan dipasarkan di wilayah sekitar. Berita mengenai pemulangan jenazah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa profesi di bidang kelautan menjadi salah satu pilihan bagi warga setempat.
Di sektor pertanian, pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) pada tahun 2022 mengindikasikan adanya lahan pertanian yang aktif digarap oleh warga. Pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk memperlancar akses dari dan menuju lahan pertanian, yang pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga turut mendorong diversifikasi ekonomi skala kecil. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2023, misalnya, memperkenalkan program "Purwahamba Menanam TOGA" (Tanaman Obat Keluarga). Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan warga, khususnya dalam pencegahan diabetes, tetapi juga membuka potensi ekonomi alternatif melalui budidaya dan pemanfaatan tanaman herbal. Inisiatif semacam ini menunjukkan adanya kesadaran untuk mengembangkan potensi desa di luar sektor-sektor yang sudah mapan.